RAMADHAN, HAJI DAN JAMUAN ALLAH

Pembukaan jamuan Allah bagi tetamu-Nya dimulai pada bulan Ramadhan dan penutupnya adalah bulan Dzulhijjah yaitu akhir bulan haji.Jamuan seringkali dianalisis dalam kajian fikih merupakan pembahasan tentang rahasia rahasia ibadah. Oleh sebab itu di bulan suci Ramadhan, kita memohonkan doa yang paling agung adalah permohonan untuk menunaikan ibadah haji, mohonkanlah doa tersebut baik dalam waktu siang maupun malam, misal dengan kalimat:

"DAN ANUGERAHKANLAH KEPADAKU KESEMPATAN MENUNAIKAN HAJI, HAJI DITAHUN INI DAN DISETIAP TAHUN"

JamuanAllah memiliki dua tahapan:
pertama, Sang penjamu berkata pada tamu tamu-Nya: MINTALAH SESUATU
kedua, Sang penjamu memberikan apa yang diingini tetamunya-Nya.

Setiap pemberian dibarengi dengan permohonan, antara permohonan berkaitan dengan pemberian.
Seringkali manusia tidak tau apa yang ia minta dari Allah, karena ia tidak tau kenikmatan kenikmatan apa yang tersaji dalam jamuan Allah.Disaat manusia mengalami perubahan perubahan spiritual, maka dia akan melihat sesuatu kenikmatan dibalik tirai, kemudian akan muncul segala permohonan.

Ketamakan dalam permohonan pada Allah dibolehkan karena ketamakan akan pengetahuan dan ilmu agama, namun ketamakan dalam hal sifat materi merupakan sifat yang buruk.

Allah Swt memberi dorongan dan semangat pada hamba hamba-Nya untuk selalu memohon pada-Nya. Mohonlah dengan segala permohonan dalam bulan Ramadhan, sesungguhnya yang kita mohonkan tak mengurangi kekayaan-Nya.

Gunakanlah kesempatan pada bulan Ramadhan ketika Allah membuka jamuan untuk memohon menunaikan haji sehingga kita dapat menikmatan jamuan Allah yang istimewa pada jamuan terakhir yaitu didua tempat Rumah Allah ( Baitullah ) dan ziarah ketempat kekasih Allah yaitu Rasulullah.

Haji merupakan puncak kenikmatan, menikmati jamuan Allah dengan segala permohonan yang termulia, tertinggi dan terbanyak.

0 komentar: